KPU Tidore Gelar Deklarasi Pilkada Damai

Editor: Redaksi
Ketua KPU Kota Tidore Kepulauan, Randi Ridwan saat memimpin Deklarasi Kampanye Pilkada Damai.

Dua paslon Walikota dan Wakil Walikota Tidore Kepulauan menandatangani deklarasi kampanye pilkada damai 2024 yang digelar KPU. Deklarasi ini juga turut ditandatangani Kapolresta dan Dandim 1505 Tidore.

Acara tersebut digelar di kantor KPU, Jalan Ahmad Yani Nomor 1. Kota Tidore Kepulauan, Selasa 24 September 2024. Deklarasi dimulai dengan pembacaan naskah deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024.

Pasangan Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman serta Samsul Rizal Hasdy dan Adam Dano Jafar bersama masing partai pengusung masing-masing calon di undang ke atas panggung.

Ketua KPU Kota Tidore Kepulauan, Randi Ridwan  kemudian memimpin pembacaan deklarasi pilkada damai yang diikuti oleh Cakada dan perwakilan parpol lainnya.

Berikut naskah deklarasi pilkada damai;

Kami Calon Walikota dan Wakil Walikita, partai politik pengusul beserta tim kampanye dan para pendukung berjanji

  1. Mewujudkan pemilihan  yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
  2. Melaksanakan kampanye pemilihan, yang tertib dan damai, berintegritas, tanpa HOAX, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang.
  3. Melaksanakan kampanye Pemilu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seusai mengucapkan deklarasi, dua pasangan calon, Ketua KPU dan Ketua Bawaslu kemudian menandatangani prasasti deklarasi damai disaksikan Kapolresta dan Dandim 1505 Tidore serta Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.

Calon Walikota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen saat menandatangani prasasti Deklarasi Pilkada Damai.

Ketua KPU Kota Tidore Kepulauan dalam sambutannya menyebutkan simbol yang digunakan KPU yakni Pilkada adalah sarana integrasi bangsa.

"Kami sadar, para peserta akan saling bersaing, saling berlomba untuk meraih simpati pemilih, untuk itu kami mengajak kedepankan politik santun" Ujar Randi saat menyampaikan sambutan.

Dirinya berharap, pilkada di Kota Tidore Kepulauan menjadi sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih kepala daerah yang terlahir dari proses demokrasi yang santun dan mengedepankan Falsafah Toma Loa Se Banari (Jujur dan adil).

Share:
Komentar

Terbaru