Wakil Walikota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen memberikan sambutan pada diseminasi audit kasus stunting |
Gencar melakukan Pencegahan dan
Penurunan Stunting menuju Kota Tidore Kepulauan Zero Stunting Tahun 2024, Tim
Percepatan Penurunan Stunting Kota Tidore Kepulauan gelar Diseminasi Audit
Kasus Stunting Siklus 1 dan Sosialisasi Keluarga Asuh Anak Beresiko Stunting di
Kota Tidore Kepulauan, di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota, (4/9/2023).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh
Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen yang juga selaku Ketua Tim
Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tidore Kepulauan, sekaligus
melaunching Film "Demi Kau dan Si Buah Hati", salah satu project
edukasi pencegahan stunting terhadap masyarakat, kolaborasi antara Dinas
P2KBP3A dengan Budivandy entertainment dan Rossel Studio.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Tidore
Kepulauan mengatakan, saat ini stunting masih menjadi masalah serius di Kota Tidore
Kepulauan, berbagai upaya harus terus dilakukan secara maksimal dalam
penanganannya, sebagai bentuk implementasi pilar pertama percepatan penurunan
stunting, yaitu komitmen dan visi kepemimpinan nasional dan daerah.
"Tim Percepatan Penurunan Stunting
di Kota Tidore Kepulauan juga telah terbentuk, baik di tingkat Kota yang
diketuai oleh saya sendiri, TPPS tingkat kecamatan yang diketuai oleh
para Camat, hingga TPPS tingkat Desa dan Kelurahan di seluruh
Desa/Kelurahan yang diketuai oleh para Kades dan Lurah," Ungkap Muhammad
Sinen.
Lebih lanjut, Wakil Walikota Tidore
Kepulauan dua periode ini mengungkapkan, sebagai garda terdepan dalam
pengawalan pencegahan adanya kelahiran kasus-kasus stunting yang baru,
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan juga telah membentuk Tim Pendamping Keluarga
sebanyak 102 tim dengan 306 personil yang tersebar di Seluruh Desa dan
Kelurahan.
"Hasil SSGI menunjukan bahwa Kota
Tidore mengalami penurunan angka stunting sebanyak 6 persen dari Tahun 2021
yaitu dari 25,15 menjadi 19,1 persen di Tahun 2022. Ini merupakan hasil yang
baik, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diupayakan secara kolektif,
kolaboratif, dan berkesinambungan untuk mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Zero
New Stunting," Imbuhnya.
Menutup sambutannya, orang nomor dua di
Kota Tidore Kepulauan ini berharap, semua pihak dapat memaknai kegiatan ini
menjadi tanggungjawab bersama, karena terkait Penanganan Stunting di Kota
Tidore Kepulauan, membutuhkan komitmen yang kuat, bukan hanya Dinas P2KBP3A dan
Dinas Kesehatan saja, akan tetapi butuh perhatian semua pihak, semua OPD dan
lintas sektor.
"Oleh karena itu bagi Bapak Ibu
yang berkeinginan mengambil bagian dari aksi percepatan penurunan stunting di
Kota Tidore Kepulauan, inilah kesempatan untuk berkontribusi langsung,
dengan menjadi Bapak/Bunda Asuh Stunting. Semoga segala upaya kita untuk daerah
tercinta ini mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan bersama, dan tentunya
masyarakat Kota Tidore Kepulauan dapat terbebas dari bahaya dan ancaman
masalah-masalah kesehatan," Tutupnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala
Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara, Nuryamin mengatakan, untuk
mendukung percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kota Tidore
Kepulauan, akan ada Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) di Kota Tidore
Kepulauan bulan Oktober mendat
"Bulan depan akan ada Survey Status
Gizi Indonesia (SSGI) di Kota Tidore Kepulauan, hal ini untuk mendukung
percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kota Tidore Kepulauan, karena
pendampingan stunting datanya harus diperketat, selain penyediaan pangan lokal
yang bernilai gizi tinggi, salah satu upaya pencegahan stunting yaitu dengan
menekan angka pernikahan dini, karena berdampak pada kesehatan ibu dan
anak," Ungkap Nuryamin.
Sementara, Kepala Dinas P2KBP3A Kota
Tidore Kepulauan, Abd. Rasid Abd. Latif dalam laporannya mengatakan, tujuan
dilaksanakannya diseminasi audit kasus stunting adalah salah satu upaya untuk
menurunkan angka kasus stunting, serta mencegah munculnya kembali kasus
stunting baru pada anak balita, sebagaimana arahan Pemerintah dalam Rencana
Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) dan juga target
Prevalensi Stunting sebesar 14% pada tahun 2024.
"Kegiatan ini berlangsung selama 1
hari, bertempat di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota, dengan Peserta meliputi;
para pimpinan OPD, Camat dan Lurah serta Kepala Desa, Kepala Puskesmas, Dokter
Puskesmas, Bidan, Koordinator Penyuluh KB, Pelaku Usaha dan Perguruan
Tinggi," Kata Abd. Rasid.