Iklan

Benarkah Mahasiswa di Ternate Tertembak Senapan Gas Air Mata?

Editor: Redaksi
Aksi Mahasiswa di Depan Kantor DPRD Kota Ternate

Ternate, M.id, - Kantung mata sebelah kiri Sugianto A. Hanafi mengeluarkan banyak darah.
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Ternate itu diduga tertembak selongsong gas air mata, saat mengikuti unjuk rasa menolak RUU KPK dan KUHP di depan Gedung DPRD Kota Ternate, Rabu 25 September 2019.

Rekan - rekan Sugianto yang melihat itu, langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Chasan Boesoirie Ternate, untuk penanganan medis.

Salah seorang saksi berinsial RU, kepada Malut.id di RSU Chasan Boesoirie, mengaku mendengar bunyi tembakan sebanyak dua kali.

"Posisi Sugianto berada di sisi arah selatan tempat berkumpulnya massa saat terjadi pelemparan batu," tuturnya.

Menurut RU, saat itu Sugianto sempat roboh tapi tetap mencoba bangkit berlari sampai ia kemudian lunglai tak berdaya. Di pelipis mata kiri korban sudah mengeluarkan banyak darah.
RSU Chasan Boesoirie

"(Darah) keluar seperti air di keran. Makanya saya langsung cepat-cepat bantu. Sementara di depan kami masih ada 2 anggota polisi pegang senjata pelontar gas air mata," tuturnya.

Senada disampaikan salah seorang mahasiswa berinisial IF. Kendati tak ingat berapa banyak bunyi tembakan, ia memastikan ada suara senjata pelontar gas air mata dari arah utara.

"Karena saat itu suasana gaduh. Tapi yang pasti ada suara tembakan. Bunyinya jelas sekali. Tapi tidak ada asap yang keluar," kesaksiannya.

Soal tidak adanya uap gas air mata yang keluar, RU menegaskan, selongsong tersebut diduga sudah kedaluwarsa.

"Jenisnya tipe lama yang sudah tidak bisa dipakai lagi. Dan itu polisi sendiri yang bilang saat kami serahkan alat buktinya ke polisi," terangnya.

Kapolres Ternate, AKBP Azhari Juanda, sempat memeriksa barang bukti tersebut dari mahasiswa. Para mahasiswa menduga proyektil itulah yang melukai mata Sugianto.

Setelah dicek, Azhari menyimpulkan peluru tersebut bukan yang baru saja dilontarkan. "Sebab di bagian pecahannya tidak ada bau mesiu. Bahkan di bagian lainnya, sudah ada bekas tanah seperti pernah tertimbun," katanya.

Meski begitu, Azhari berjanji bakal menyelidiki asal - muasal selongsong gas air mata tersebut.  Menurut dia, tidak ada suara tembakan dan uap gas air mata sepanjang pengamanan. "Tapi besok saya akan selidiki secara forensik," tandasnya.

Ia pun meminta para mahasiswa tidak membangun opini. "Hari ini aksi damai. Jangan ada yang bangun opini untuk membenturkan mahasiswa dan polisi," ucapnya.

"Kalau ada anggota yang salah, saya akan ambil tindakan hukum. Dan siapa pun yang jadi korban di aksi ini akan jadi tanggung jawab saya di rumah sakit," tambahnya.

(Noer)
Share:
Komentar

Terbaru